SMP Ulul Albab Candipuro

Urun Rembuk Warga Gunung Parang dalam Meminimalisir Hama Buk dan Pemanfaatan Pupuk Organik

Ranubedali,- Gunung Parang merupakan Dusun yang didampingi secara intens oleh mahasiswa KKN IAIS posko 7 Desa Ranubedali 2, dari sebelumnya ada 4 dusun yakni Gunung Parang, Krjaan 1, Wringinan, dan Gunung Ridang.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan selama 22 hari ada beberapa problem sosial yang dikeluhkan masyarakat Gunung Parang, yakni; infrastruktur, peternakan, dan pertanian.

"Dari semua masalah yang memungkinkan diangkat hanya soal pertanian, hama buk (tupai/bajing lompat) dan pupuk organik. Hampir seluruh warga merasakan problem ini, hama tupai yang merusak kelapa warga dan mahal dan sulitnya harga pupuk kimia," ungkap M Hasyim Azhari, Kordes Posko 7 Desa Ranubedali 2.

Menurut informasi yang ada, lanjut Hasyim, warga hanya bisa panen dan menjual kelapa usia muda saja sebab jika tidak begitu menunggu kelapa hingga tua tidak akan kebagian atau gagal panen sebab dimakan tupai saat buah kelapa itu menua.

"Sedangkan kepala ini adalah satu-satunya mata pencaharian warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," lanjutnya.

Apalagi sekarang harga kelapa turun sebab musim penghujan ditambah untuk ketersediaan pupuk yang harganya-menurut warga-mahal dan prosesnya dipersulit harus menggunakan KTP.

Maka dari hasil FGD besar yang terakhir, Rabu (17/11) malam, seluruh warga sepakat untuk mengadakan kegiatan penyuluhan hama tupai dan pemanfaatan pupuk organik yang nantinya bakal difasilitasi mahasiswa KKN yang bekerjasama dengan kelompok tani Gunung Parang dan Dinas Pertanian.

"Jadi dari hasil FGD barusan warga sudah sepakat untuk mengadakan acara penyuluhan dengan harapan bisa meminimalisir hama tupai ini dan pemanfaatan pupuk organik tanpa harus beli pupuk kimia lagi," pungkas Hasyim.

Pewarta: Nurdianti  | Editor: M Hasyim Azhari