On Action: Pembuatan POP dan POC Serta Penanggulangan Hama Buk
Begitulah ungkap Kordes Posko 7 KKN IAIS Desa Ranubedali, M Hasyim Azhari, saat ditanya paska gelaran penyuluhan hama buk dan pelatihan membuat pupuk organik cair dan padat di rumah Nurhakim Kasun Dusun Gunung Parang, Kamis (25/11).
"Sesuai hasil FGD bersama warga pemateri dihadirkan langsung dari Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang yaitu Bapak Waspodo Budi Prayitno, POPT PHP Dinas Pertanian Lumajang," ungkap Hasyim.
Selian itu, lanjut Hasyim, dihadirkan pula Edi Purwanto PPL Desa Ranubedali, ketua kelompok tani Abdul Halim, dan juga beberapa PPL dari beberapa desa seperti Abdul Halim dan Supriyadi.
"Alhamdulillah masyarakat antusias, sebab memang berbasis kebutuhan dan merujuk pada has riset beberapa minggu terakhir yang mana warga kesulitan dalam hal mengatasi hama buk dan mahalnya pupuk kimia," imbuhnya.
Namun Edi Purwanto menyampaikan dalam sambutannya bahwa pembelian pupuk kimia bersubsidi tidak sulit cukup dengan daftar kartu tani dengan cara menyetor foto copy KTP dan KK secara kolektif yang difasilitasi kelompok tani dan ajukan ke Dinas Pertanian.
Senda dengan itu Abdul Halim selaku ketua kelompok tani Sejahtera Dusun Gunung Parang bahwa ia berharap kelompok tani Dusun Gunung Parang dapat aktif kembali dan bisa mengajukan kartu tani.
"Ya ayok aktif kembali biar progam-program ini dapat direalisasikan," ungkapnya.
Bapak Waspodo sebagai pemateri menghimbau agar warga dalam hal ini tidak hanya mendengarkan materi yang disampaikan melainkan langsung praktik pembuatan pupuk organik dan menggunakannya untuk tanaman di ladang.
"Karena kalau tidak mempraktikkannya manjadi percuma pelatihan hari ini, Pak," ungkap Bapak Waspodo yang kemudian di iyakan sama warga.
Soal hama buk (tupai) yang mana sebetulnya warga sudah sadar bahwa penyebab utama adalah banyaknya dan rapatnya tanaman sengon hingga akses loncat tupai itu sangat mudah.
"Maka solusi yang paling bagus adalah jangan nanam sengon pak, tapi tanamlah tanaman pangan," pungkas Pak Waspodo.
Pewarta: St. Khuliatul Khilmia | Editor: M Hasyim Azhari
Gabung dalam percakapan