Nikmatnya Dodol Khas Dusun Krajan 1, Ranubedali
Ranubedali,- Selain memiliki potensi hasil kebun yang melimpah dan destinasi wisata yang indah dusun Krajan 1, Desa Ranubedali, Ranuyoso, Lumajang ini juga memiliki adat istiadat atau tradisi bikin dodol saat acara peringatan 1000 hari keluarga yang sudah meninggal yang terus dijaga dan kelestariannya hingga saat ini.
“Pembuatan dodol ini memang harus ada jika memperingati 1000 harinya keluarga yang sudah meninggal. Bisa dikatakan wajib membuat dodol tersebut. Ini memang sudah tradisi yang turun menurun dari nenek moyang kami," ungkap Yayuk saat ditemui di rumah Kasun Krajan 1, Anton Sanjaya yang punya hajat, Kamis (04/11) pagi.
Bu Yayuk, sapaan Akrabnya, mengatakan juga bahwa pembuatan dodol ini tidak wajib ada jika untuk acara pernikahan.
“Kalau untuk acara pernikahan, pembuatan dodol ini tidak wajib ada. Jadi terkadang dodol itu ada di acara pernikahan, tapi kalau tidak ada juga tidak apa-apa,” lanjutnya.
Uniknya lagi, Bu Yayuk menjelaskan, dodol-dodol ini dibikin seminggu sebelum acara dilaksanakan, sudah menjadi tradisi sejak dulu katanya.
Hampir semua warga dalam pembuatan dodol ini kelapanya tak harus beli ke pasar tinggal ambil kelapa milik sendiri di kebun, ini menjadi wajar sebab Ranubedali ini memang penghasil kelapa paling besar seRanuyoso. Kelapa yang dibutuhkan pun sangat banyak sekitar 80 hingga 100 buah kelapa untuk sekali buat.
“Selain membutuhkan banyak buah kelapa yang diambil santannya, pembuatan dodol ini juga membutuhkan waktu yang cukup lama. Sekitar butuh waktu 7 jaman," imbuhnya.
Menurut Mushlihatul Asrariyah, dodol ini beda dengan dodol hang ada di daerahnya rasanya lebih gurih karena mungkin menggunakan santan kelapa yang banyak.
“Rasanya gurih mungkin karena menggunakan santan kelapa yang sangat banyak dan rasa manisnya pun tidak semanis dodol yang ada di daerah saya,” ungkapnya saat icip dodol asli Dusun Krajan 1, Desa Ranubedali.
Pewarta: Immatal Fiiazah | Editor: M Hasyim Azhari
1 komentar