Pak Suwidi; PAR Jangan Seperti Wartawan
Ranubedali,- Intinya hindari komunikasi searah, pertanyaan-pertanyaan langsung mengenai ada masalah apa di sini kepada warga selayaknya wartawan saat mencari informasi, mengalir saja sebagaimana orang jagongan itu.
Begitulah penjelasan Bapak Suwidi, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN 2021 IAIS kelompok 7 Desa Ranubedali 2 saat kunjungan ke posko, Sabtu (30/10) pagi.
"Mulailah dengan obrolan-obrolan ringan misal di Gunung Parang sinyalnya tidak ada, coba saja pancing dengan pertanyaan: Mak tadek sinyal gi pak ikaentoh? Nah, dengan pertanyaan demikian akan membuat warga menjawab dan curhat kira-kira kenapa?" jelasnya.
Kemudian, lajut dosen filsafat itu, dengan ini biasanya masyarakat akan muncul itu problem-problem sosial yang ada dengan obrolan yang asik tadi.
"Bisa juga dengan adanya kandang-kandang kambing yang berada di rumah-rumah warga di Gunung Parang, kira-kira cari pakannya kemana, dan lain sebagainya," imbuhnya.
Selanjutnya Pak Suwidi meminta agar seluruh general mapping yang sudah jadi dari kempat dusun ini (Krajan 1, Wringinan, Gunung Ridang, dan Gunung Parang) untuk diulas dan diceritakan bagaimana prosesnya selamat lima hari terakhir.
"Nah ini sudah bagus tinggal kalian lengkapi general mapping yang kalian buat, misal rumah warga yang sulit sinyal itu ada antena, atau rumah warga yang ada kandangnya itu tuangkan dalam general mapping," ungkap dosen lulusan UIN Jakarta itu setelah seluruh temuan yang ada di empat dusun itu disampaikan.
Maka dari situ kalian akan mendapatkan gambaran dan sebuah informasi secara utuh terkait dusun tersebut yang selanjutnya akan mempermudah untuk tahap berikutnya yaitu to understand.
"Contoh di sebuah dusun tertentu jumlah musholanya banyak hampir tiap rumah ada musholanya, maka dari situ kita dapat menggambarkan bahwa dusun ini warganya agamis," pungkasnya.
Pewarta: Rofi'ah | Editor: M Hasyim Azhari
Gabung dalam percakapan